Selasa, 20 September 2011

We, Our, Us part II




annyeong haseo! ^o^

long time no see! :D
maaf2 baru sempat sekarang bikin part II nya.. maaf kalo jelek yaah.. ^^
habis bikin yang ini, aku mau bikin FF yang tentang Skydragon couple.. xD
ditunggu ya~~

Judul : We, Our, Us (part II)

Author : LadyRa / @sarahhheee

Cast : Daesung, Minzy, Park Bom, Seunghyun (T.O.P)

Genre : Love, family

Sepeda menuruni sebuah taman. Daesung mengayuh sepedanya dan membawanya ke dekat sebuah pohon besar dan memarkirkannya disana. Daesung turun dari sepeda dan mengambil sebuah tas yang ditaruh di keranjang depan seppedanya. Minzy yang melihat Daesung turun ikut turun dan duduk di bawah pohon. Daesung tersenyum dan duduk di samping Minzy sambil menawarkan kaleng minum yang ia ambil dari dalam tas. Minzy menyambarnya.

“Thanks!” Kata Minzy sambil membuka kalengnya. Daesung mengambil satu kaleng lagi untuknya dan meminum isinya.

“Aigoo Oppa.. Keringatmu bercucuran seperti itu.. Sepertinya kau sudah sembuh ya?” Tanya Minzy.

“Hahaha! Ternyata benar! Menghirup udara segar mengangkat stressku dan sakitnya hilang! Menyenangkan sekali rasanya!” Kata Daesung sambil mengangkat tangannya.

“Aku akan makin sering lagi naik sepeda nanti..” Kata Daesung. “Apalagi kalau nanti aku sudah menjadi namjachingu-nya Bommie! Aku akan mengajaknya naik sepeda tiap hari!” Tambahnya.

“Lalu aku bagaimana? Bommie Bommie melulu!” Minzy cemberut. Daesung tertawa.

“Memang kenapa? Kamu cemburu? Ne?” Daesung terbahak-bahak. DEG! Minzy langsung terkejut setengah mati dan jantungnya berdebar-debar begitu kencang.

“Mwo?! Ne! Ah ani ani, maksudku anii! Aaah sudahlah! Oppa membuatku kesaal!” Minzy langsung bangkit dari duduknya dan menjauh.

“Mingki~ Aku kan cuma bercandaaa~” Daesung menarik lengan Minzy. Mungkin karena Daesung terlalu bersemangat menariknya, Minzy sampai jatuh menimpa badan Daesung. Wajah Minzy merah padam. Jantunnya berdebar tak karuan. DAG DIG DUG. Daesung pun juga begitu.

“A..A..Aigoo.. A..Aku tidak sengaja.. Mianhe! Mianhe Minzy-ah!” Kata Daesung sambil cepat-cepat menjauh dari Minzy. Minzy hanya terdiam menatap dalam Daesung.

“Dae Oppa.. Apa kau benar-benar mencintai onnie Bommie?” Tanya Minzy tiba-tiba.

“Ha? Mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu padaku?” Tanya Daesung.

“Jawab saja oppa..” Pinta Minzy dengan wajah serius. Daesung terdiam sebentar ketika melihat tatapan serius dari wajah Minzy.

“Entahlah Minzy..” Jawab Daesung. Minzy berawajah heran.

“Kenapa begitu??” Suara daun-daun bergoyangan dihembus angin terdengar nyaring. Angin dingin menerpa rambut pendek Minzy, menutupi ekspresi kebingungannya sekarang. Daesung tersenyum simpul.

“Ada yang merubah hatiku sejak tadi..” Jawab Daesung sambil tersenyum manis. “Kamu mau tau apa yang berubah?” Tanya Daesung. Minzy mengangguk singkat. Daesung mengembangkan senyumnya.

“Karena aku makin cinta dengan Bom onnie.. Lebih dari sebelumnya..” Jleb! Entah mengapa kata-kata Daesung barusan menusuk hati Minzy. Minzy menggigit bibir bawahnya, menahan sesak di dadanya. Daesung mengulurkan tangan pada Minzy.

“Terima kasih Minzy.. Kamu telah menyadarkanku untuk bangkit.. Kalau tidak ada kamu, mungkin aku akan terus diam saja dirumah sambil membayangkan wajah Bommie.. Tanpa ada kamu, tidak terlahir ‘kita’.. Hm..” Daesung tersenyum kembali. Kali ini sangaaat manis. Minzy mencoba untuk tersenyum. Walaupun hanya senyum simpul yang tercipta.

“Ne… Oppa……” Minzy meraih tangan Daesung dan mereka bergandengan tangan. Daesung menuntun Minzy duduk di belakang sepedanya dan Daesung juga naik keatas sepedanya.

Daesung mengayuh sepedanya membawanya keluar dari taman tadi.

“Kyaaa!” Daesung berhenti mengayuh ketika terkejut mendengar jeritan wanita di belakang mereka. Minzy langsung menoleh kebelakang dan melihat seorang perempuan menjatuhkan keranjang belanjaannya. Barang-barang yang ada di keranjang itu terjatuh semua. Minzy bergegas turun dari kursi dan berjalan menuju perempuan itu. Minzy dan perempuan itu kini sibuk memunguti barang yang terjatuh.

“Ghamsamida atas bantuannya..” Kata perempuan itu sambil menunduk-nunduk. Rambut hitamnya yang panjang menutupi wajahnya. Namun Dengan jelas Minzy tau siapa perempuan tersebut.

“Bommie onnie?” Perempuan itu langsung terkejut namanya dipanggil oleh Minzy. Minzy tersenyum lebar.

“Ming..Mingki?”

“Onnie!!” Minzy memeluk Bom dengan erat. Bom ikut memeluknya.

“Mingkii! Sudah lama tak bertemu! Kamu tambah tinggi! Manisnyaa~” Bom mencubit-cubit pipi Minzy. Minzy tertawa. Daesung yang mendengar percakapan itu dari jauh langsung terbelalak.

“M..M..MWO?! Bommie noona?! Aaaaaah..!” BRUK! Sepeda yang dinaikinya terjatuh. Minzy dan Bom tertawa geli melihat gelagapan Daesung. Daesung hanya mengelus-elus kakinya yang sakit karena terjatuh itu.

“Aigoooo kalian ini! Bantu aku dong! Jangan hanya menertawaiku sajaa!” Bom dan Minzy cekikikan dan bergegas menuju Daesung. Minzy mengangkat sepeda Daesung dan Bom mengulurkan tangannya membantu Daesung berdiri. Daesung sedikit ragu ketika ingin meraih tangan Bom. Tapi wajah Bom yang sangat cantik ketika memberikan senyum manisnya kepada Daesung membuat Daesung memberikan pengecualian. Ia meraih tangan Bom dan mencoba berdiri tanpa harus membuat Bom mengangkatnya.

“Gwenchanayo Dae-ssi?” Tanya Bom. Daesung menahan rasa kegirangannya dalam-dalam dan berpura-pura gentle.

“Ehem, eeh.. Ghwencana..” Jawab Daesung dengan suara agak berat. Minzy terkejut.

“Aigoooo oppa~!! Kenapa kau berpura-pura gentle begitu! Hahahahaa!!!” Kata Minzy sambil tergelak. Minzy menepuk-nepuk pundak Daesung. Daesung terkaget-kaget dengan kata Minzy barusan.

“Y..Ya! Siapa yang berpura-pura?! Heiisshh kaauu!!!” Daesung menjitak-jitak kecil kepala Minzy. Bom tertawa melihat tingkah laku mereka berdua.

“Oh iya ngomong-ngomong kalian kenapa bisa ada di sini?” Tanya Bom. Daesung berhenti menjitak Minzy.

“Karena Dae oppa ingin menem- AAAW!!”

“AAAH KAMI CUMA MAU BERSEPEDA SAJA KOK! HAHAHAA..” Kata Daesung sambil mencubit punggung Minzy. Minzy mengelus-elus punggungnya yang terasa nyeri akibat cubitan Daesung.

“Wah kebetulan sekali dong kalo kita bisa bertemu begini.. Gimana kalau kita mampir dulu kerumahku lalu kita bersepeda bersama bertiga ya? Pasti menyenangkan.. Kita bersepeda mengitari sungai Han..” Tawar Bom riang.

“Ah ayo!” Sahut Daesung dan Minzy bersamaan.

Akhirnya mereka bertiga bergegas menuju rumah Bom. Di rumah Bom mereka makan siang, bercanda, bahkan membuat kue bersama. Lalu Bom mengeluarkan sepedanya.

“Bommie, bagaimana kalau aku gonceng?” Tanya Daesung pada Bom. Minzy melotot dan menepuk lengan Daesung.

“Ya, Oppa! Lalu aku bagaimana?!” Protes Minzy. Dae menyipitkan matanya pada Minzy. Minzy cemberut.

“Aaah bagaimana kalau aku menggonceng Minzy?” Sahut Bom.

“Ne, onnie! Ide yang bagus!!” Kata Minzy.

“Nah.. Kalau begitu ayo sini..” Kata Bom sambil duduk ke kursi sepedanya. Minzy duduk di kursi belakang. Lalu Minzy menoleh ke arah Daesung yang jadi bersepeda sendirian.

“Ugh!!” Keluh Daesung dalam hati. Minzy menjulurkan lidahnya pada Daesung.

“Heiissh mingkii!!” desis (?) Daesung.

Akhirnya mereka mulai mengayuh sepedanya. Bom dan Minzy tertawa riang sekali ketika Bom mencoba ngebut namun hampir terjatuh. Tawa manis Minzy dan Bom membuat rasa kesal Daesung sedikit memudar.

“Hey, ayo balapan sepeda!” Kata Daesung. Bom menghentikan sepedanya.

“Ayo ayo!” Kata Minzy.

“Baiklaah.. Tapi apa aku harus menggonceng Minzy? Kan tidak adil sedangkan Dae tidak menggonceng siapa-siapa!” Kata Bom. Minzy tiba-tiba teringat dengan rencana awalnya dengan Daesung. Minzy kan menyuruh Daesung untuk menembak Bom? Ah, sebenarnya ini kesempatan yang bagus untuk Daesung.. Tapi entah mengapa sangat berat untuk Minzy.

“Ah, anii.. onnie tidak usah menggoncengku.. biar kalian berdua saja yang balapan. Disini startnya ya, dan finisnya juga disini hehe..” Kata Minzy dengan senyum yang lebar.

Minzy melirik penuh arti kepada Daesung. Lalu Daesung mengerti apa yang di maksud oleh Minzy.

“M..Mwo?? Ah… ne.. ne.. Ayo Bommie, kita balapan…” Kata Daesung dengan tatapan yang sangat dalam kepada Bom.

“Okay.. Lets Go..” Bom dan Daesung menuju garis start yang di buat oleh Minzy dari sebatang kapur.

“One…” Minzy melirik ke arah Bom yang sudah siap untuk mengayuh pedal sepedanya.

“Two..” Minzy melirik ke arah Daesung yang terlihat sangat tegang. Sesekali Daesung melirik ke arah Bom. Namun cepat-cepat Daesung melirik ke arah Minzy.

“Three!” Daesung dan Bom melesat kencang. Minzy hanya melihatnya dari jauh. Terlihat Daesung dan Bom saling bercanda satu sama lain. Bahkan Daesung beberapa kali mencoba menarik sepeda Bom dengan kakinya. Minzy tertawa, namun dadanya sesak.

“Paboya…” Gumam Minzy sambil mengelus dadanya. Minzy merubah tatapannya ke arah sungai Han. Menyandarkan badannya ke pembatas tepian sungai Han. Air matanya terjatuh, ikut mengalir bersama arus sungai Han.

“Waeyo?” Tiba-tiba suara berat seorang laki-laki muncul membuat Minzy terkejut.

“Ah, anii… anii…” Minzy menghapus air matanya dan segera menatap laki-laki jakung itu.

“Gwhencana?” Tanyanya lagi. Minzy mengangguk.

“Seunghyun..” Laki-laki itu mengulurkan tangannya. Minzy yang bingung hanya diam menatap tangan Seunghyun.

“Ah.. Aku Minzy..” Minzy menjabat tangan Seunghyun.

“Bommie friends?” Tanya Seunghyun. Minzy terkejut.

“Ne.. And you?” Seunghyun tersenyum.

“Bommie’s boyfriend..” DEG! Bom Onnie sudah punya pacar!

“Namja…chingu?” Tanya Minzy memastikan kalau ia tidak salah dengar. Seunghyun tersenyum manis.

“Ne.. Namja-Chingu..” Minzy terbelalak. Terlintas bayangan oppanya yang sedang menjalankan rencana untuk menembak Bom.

“Aduuuuuuh gawaaat!” Pikir Minzy.

“Ya! Daesungie~!” Keluh Bom karena Daesung terus-terusan berbuat curang pada Bom dengan cara menarik bagian belakang sepedanya. Daesung hanya tertawa, lalu berhenti mengayuh sepedanya.

“Wae?” Tanya Bom.

“Ah, anii… cuma agak lelah..” Daesung turun dari sepedanya dan duduk. Bom yang merasa khawatir ikut turun dan menemani Daesung duduk di sampingnya.

“Bommie noona…” Panggil Daesung sambil mengatur nafasnya. Bom menoleh ke arah Daesung.

“Kau sudah punya namching ya?” Tanya Daesung. Pipi Bom memerah.

“mm…Ne..” jawab Bom. Daesung tersenyum kecut. Namun entah mengapa Daesung tidak terlalu terkejut dengan jawaban Bom.

“Aaaah… sudah kuduga..” Kata Daesung.

“Kau sudah menduganya? Why?” Tanya Bom.

“Karena sudah lama kau tidak menghubungiku.. Itu berarti kau sedang fokus dengan sesuatu..” Jelas Daesung. Bommie tertawa kecil.

Suasana menjadi sedikit hening. Cuma terdengar suara arus air dari sungai Han.

“And…you?” Tanya Bom tiba-tiba.

“Hmm? Me? What?” Daesung malah bertanya lagi. Bom tersenyum.

“Ya.. Kau pasti sudah punya pacar kan?” Daesung tertegun sebentar mendengar pertanyaan Bom.

“Anii.. Aku tidak punya pacar.. Haha..” Tawa Daesung.

“Tapi, aku punya orang yang sudah kusukai sejak dulu..” Jelas Daesung. Bom menegakkan duduknya.

“Siapa??” Tanya Bom penasaran. Daesung tertawa kecil.

“Mingkki..” Jawab Daesung.

“Mingkki?? Sudah kudugaa..” Kata Bom sambil tertawa.

“Kau sudah menduganya?” Tanya Daesung. Bom mengangguk sambil tersenyum.

“Tapi aku baru menyadarinya sekarang..” Kata Daesung sambil tersenyum. Bom hanya tertawa kecil dan tidak bertanya lagi.

“Ayo, kita lanjutkan balapannya..” Daesung bangkit dari duduknya dan naik ke atas sepedanya.

“One… Two..”

“Daesungiiee~! Jangan curaaang!” Kata Bom yang bahkan belum duduk di bangku sepedanya.

“Cepatlaaah~” Kata Daesung. Kemudian Bom duduk di atas sepedanya.

“Aku siap..” Kata Bom.

“One… Two…”

“Oppa! Onnie!” Tiba-tiba terdengar suara Minzy memanggil dari belakang. Daesung dan Bom langsung menoleh padanya. Tapi yang membuat terkejut bukan karena Minzy memanggil mereka. Tapi Minzy sedang bersama seseorang. Yaitu Seunghyun.

“Seunghyun?” Bom tersipu malu. Daesung langsung menyadari kalau Seunghyun adalah namjachingunya Bom.

“Ya! Mingkki!” Daesung mengayuh sepedanya kearah Minzy.

“Oppa, Bommie onnie….”

“Ne… Ne.. aku sudah tau..” potong Daesung. Minzy terkejut.

“Ayo naik, Mingkki!” Kata Daesung sambil menepuk-nepuk kursi belakang sepedanya.

“Ya! Kalian mau kemana?” Tanya Bom. Daesung tersenyum.

“Kami tidak ingin mengganggu kalian berdua!” Kata Daesung sambil tersenyum lebar. Minzy hanya diam sambil memandangi wajah Daesung. Minzy tidak mengerti. Segampang itu kah melepas orang yang di sukainya?

Bom dan Seunghyun tersenyum malu-malu dan saling bertatapan. Daesung menatap Minzy dan melirik ke arah kursi belakang sepedanya yang kosong itu. Minzy yang mengerti langsung duduk disana, dan Daesung mengayuh sepedanya menyusuri jalan yang mereka lewati saat berangkat.

Sepanjang perjalanan Daesung hanya bersenandung. Minzy memeluk erat Daesung lagi dan menenggelamkan kepalanya.

“Oppa…” Panggil Minzy. Daesung berhenti bersenandung.

“Ne?” Minzy hanya diam. Tidak tau mau bicara apa.

Daesung berhenti mengayuh, lalu memegang tangan Minzy dan mempererat pelukan Minzy.

“Mingkki.. Aku bukan suka Bom onnie…” Kata Daesung. Minzy terkejut.

“Mwo? Lalu siapa yang oppa sukai?” Tanya Minzy. Daesung menoleh ke arah Minzy sambil tersenyum manis dan menatap penuh arti pada Minzy. Minzy berdebar-debar.

“Aku suka…… Doraemon~!” Kata Daesung sambil menari-nari. Minzy secara refleks memukul punggung Daesung.

“Ya! Oppaaaa!!” Daesung tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Minzy. Pipi Minzy memerah karena hampir menyangka kalau yang di sukai Daesung adalah Minzy.

“Mingkki~ Kenapa pipimu memerah begitu?” Goda Daesung. Minzy yang malu hanya bisa menenggelamkan kepalanya ke punggung Daesung lagi. Daesung cekikikan.

“Ah.. Anii Mingkki.. Bukan Doraemon yang aku suka.. Ah, anii, maksudku aku memang menyukai Doraemon, tapi… Ah kamu pasti mengerti maksudku kan?” Kata Daesung. Minzy mngangkat wajahnya, menatap Daesung yang ganti tersipu malu.

“Ah, kau tau.. Aku kesal ketika melihatmu dengan enteng-enteng saja membiarkanku balapan sepeda berdua saja dengan Bommie.. Maksudku apa kau rela begitu saja atau apa.. Ah sudahlah..” Daesung membuang pandangannya ke arah jalan di depannya. Ia kembali mengayuh sepeda.

Minzy tertegun sebentar. Debaran jantungnya makin tidak karuan. Lalu Ia tertawa.

“Oppa.. Jadi Oppa menyukaiku?” Tanya Minzy. DEG! Kali ini Daesung yang jadi berdebar-debar tidak karuan. Wajahnya memerah. Minzy tertawa terbahak-bahak.

“Aigooooo, oppa menyukaiku? Benar kah?” Tanya Minzy. Daesung tidak menjawab. Minzy tertawa kecil.

“Oppa.. Saranghae,,” Kata Minzy sambil memeluk erat Daesung. Daesung tersenyum lebar, sangat senang mendengar kata-kata Minzy barusan.

“Nado saranghae, Mingkki-ah..” Bisik Daesung. Minzy tersenyum.

“Ah, oppa.. Aku tidak bisa mendengarnya.. ucapkan lagii..” Goda Minzy. Daesung cemberut.

“Aku tidak akan mengulangi kata-kataku!” Minzy tertawa lebar.

“Aigoooo… ucapkan lagi oppa~~” Kata Minzy. Wajah Daesung semakin memerah. Tiba-tiba Daesung mengayuh cepat pedal sepedanya. Minzy yang terkejut langsung memeluk erat Daesung karena takut terjatuh.

“SARANGHAEE MINGKKI~~!” teriak Daesung. Minzy sangat terkejut dengan ucapan Daesung barusan. Minzy tertawa. Begitu juga Daesung.

“NADO SARANGHAE, OPPA~!”



wkwk sekian FFnya.. :D

mohon komennya ya.. ^o^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar