Senin, 23 Januari 2012

randomlity

"Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you, too
Don't forget me, I begged, I remember you said
 Sometimes it lasts in love, but sometimes it hurts instead"

- Someone Like You by Adele



Oke, sekarang ini bener-bener lagi suka banget sama lagunya Adele yang Someone like you. Why? Vokal dia mantep banget disitu. suaranya ga seberapa girly tapi keren abis gitu..



ngomong-ngomong tentang vokal, saya termasuk orang yang kesehariannya suka bernyanyi. suara bagus atau biadab, gapeduli. yang penting nyanyi. Ada satu temen gue juga yang suka nyanyi, her name is Intan. Bukan temen sekelas, bukan juga putri yang tertukar, cuma dia itu temen yang dikenalin sama temen yang bernama Fitri. Bisa dibilang kita kenal dalam kesengajaan dan akrab dengan suatu kebetulan.


Intan sama kayak gue, dia suka nyanyi, dia suka Kpop dan western, Intan juga suka menggalau ria akibat jomblo kayak gue.Hmph.

Kita pernah karaokean bareng. Pertama di karaokean di warung karaoke di Bintaro Plaza, terus karaokean di tempat karaokean yang lumayan besar di daerah deket Bintaro Plaza, dan terakhir di Inul Vista di daerah Ciledug. Di setiap tempat karaokean, gue selalu mengalami nasib naas.

Pertama, pas kita karaokean bareng Fitri dan Sari di karaokean kecil-kecilan di Bintaro Plaza dengan sotaunya gue dan Intan karena suka lagu Kpop, kita milih lagu Wonder Girls yang Nobody. Pas disetelin sama mbak-mbaknya, betapa shock pas liat liriknya bertuliskan dengan huruf yang amat sangat asing di Indonesia, hangul. iya, itu huruf korea. Mampus, batin gue. Intan sih bisa baca dikit- dikit berhubung dia itu afal huruf hangul. Tapi karena lagunya lumayan cepet dan otak buat mikir itu huruf apa itu lumayan lama, maka dengan pasrah kita ngasal sendiri lirik lagunya. Betapa sadis. Dan kita bener-bener sadar satu hal : JANGAN PILIH LAGU KPOP DI TEMPAT KARAOKEAN ABAL-ABAL KAYAK GINI.

Kedua, ini pas kita karaokean di tempat Karaoke besar di daerah deket Bintaro Plaza bareng Fitri dan Sari lagi. Alhamdulillah lagu Kpopnya berlirik romanzi alias huruf alphabet. Jadi kita (lebih tepatnya gue dan Intan) bisa nyanyi lagu korea dengan riang gembira. Bahkan gue dan Intan bener-bener menguasai tempat karaokean itu. Huahaha. Yak, belum ada keganjilan disini. Tapi keganjilan bermula saat minum es jeruk setelah karaokean. tenggorokan yang emang bener2 di kerja rodiin buat nyanyi pas karaokea berasa sakit. Perih. Kebetulan pas itu memang lagi sakit flu. Lama-lama suara menjadi serak-serak sekseehh, dan keesokan harinya suara pun menghilang.

Menghilang........

Menghilang!! Iya! Menghilang!! Ga bersisa sama sekali!!
Di sekolah, semua ngerjain gue. Kebetulan pas itu kelas X4 yang jadi kelasan gue ikut lomba futsal. semua pada nyorakin dan memberi semangat pada kawan-kawan. berhubung gue gabisa ngomong dengan suara yang minggat entah kemana, akhirnya gue cuma duduk ngeliatin sambil kadang-kadang goyang-goyangin batang pohon tanda lagi emosi.

"Sarah, lo ga solidaritas banget sih! kelasan kita lagi tanding futsal, lo malah diem aja!! Sorakiiin!!" Jleb. Minta digorok.

Akhirnya selama 2 hari gue gabisa ngomong. Lama-kelamaan suara kembali muncul, tapi tetep aja. Jadi serak-serak sekseehh...

Ketiga, gue diajak Intan karaokean di Inul Vista yang baru buka cabang di mall di Ciledug. Karena kata Intan disitu murah, gue gabanyak bawa duit. asal bawa aja gitu. ga taunya, Intan salah. Inul Vista ga murah. masih murah di tempat karaoke besar di deket Bintaro. akhirnya gue dan Intan bener- bener ngenes. Tinggal 5000 rupiah lagiii aja, kita bisa karaokean 2 jam.

KURANG 5000 DOAAANG!!!!!


akhirnya kita karaokean cuma sejam. Itu aja ngebut-ngebutan. Tapi lumayan puas sih. Fuuh..

ternyata nasib saya di karaokean something banget. Jangan salahkan bunda yang mengandung. Salahkan Arief Muhammad atau Raditya Dika...


Senin, 16 Januari 2012

Nia, sang wanita-wajah-datar

oke, long time no see blog~~

saya alhamdulillah masih hidup sampe sekarang.. *sujud syukur*

soal FF skydragon itu lagi males ngelanjutinnya. nanti aja kalo udah niat di posting ya.. huahuehuahue..

btw, aku mau cerita dulu tentang temen sekelasku, namanya Nia.


Kenapa harus Nia? kenapa ga harus temen sekolah lain sejenis Ayu, Ina, Fitri, Dini, Inta dan 38 mkhluk lainnya dikelas?


yang satu ini, orangnya sangaaaaaaaaaaaaaat ajaib.


Iya, namanya Nia. seperti yang sudah dituliskan diatas sana.

apa yang ajaib?

tampangnya. sumpah. tampangnya itu datar sekali. ajaib.

saking datarnya ada beberapa temen sekelas kalo ketemu dia pasti bilang "Niaa, Senyuuuuum"

dan selanjutnya Nia malah bakal ngedumel dan ketawa2 sendiri digituin..

seperti tampangnya, orangnya cuek abis. bener2 cueek bebek.

kalo ngomong itu ya..... bisa bikin orang pengen nyekek gitu.


tapi seperti layaknya manusia biasa, dia bisa jatuh cinta. Iya, biar aku tegesin lagi, jatuh cinta.

tapi bukan sekarang, melainkan saat masih di SMP dulu.

cukup siok denger Nia pernah jatuh cinta. setelah kawan2 tau Nia pernah jatuh cinta, dengan biadabnya mereka (termasuk saya) bertanya tanpa perasaan kepadanya "Niaaa bisa jatuh cintaa?!!" dan Nia dengan lantang menjawab "GUE NORMAL WOOY!!"


sebenarnya yang salah gue dan anak2 aja. Gara2 tampang Nia yang ambigu sekali, kami jadi salah mengartikan.


maafkan kami Nia, ai lof yu :")

Sabtu, 24 September 2011

Helloo agaaiin~ ^o^


heei long time no see! :D
habis bikin FF we our us banyak yang req. FF skydragon nih.. ^^
tapi masi belum sempat bikin gara2 sibuk ekskul -___-v
baru jadi beberapa paragraf.. -,-
yakk jadi ditunggu aja ya yang mau baca.. :D

Selasa, 20 September 2011

We, Our, Us part II




annyeong haseo! ^o^

long time no see! :D
maaf2 baru sempat sekarang bikin part II nya.. maaf kalo jelek yaah.. ^^
habis bikin yang ini, aku mau bikin FF yang tentang Skydragon couple.. xD
ditunggu ya~~

Judul : We, Our, Us (part II)

Author : LadyRa / @sarahhheee

Cast : Daesung, Minzy, Park Bom, Seunghyun (T.O.P)

Genre : Love, family

Sepeda menuruni sebuah taman. Daesung mengayuh sepedanya dan membawanya ke dekat sebuah pohon besar dan memarkirkannya disana. Daesung turun dari sepeda dan mengambil sebuah tas yang ditaruh di keranjang depan seppedanya. Minzy yang melihat Daesung turun ikut turun dan duduk di bawah pohon. Daesung tersenyum dan duduk di samping Minzy sambil menawarkan kaleng minum yang ia ambil dari dalam tas. Minzy menyambarnya.

“Thanks!” Kata Minzy sambil membuka kalengnya. Daesung mengambil satu kaleng lagi untuknya dan meminum isinya.

“Aigoo Oppa.. Keringatmu bercucuran seperti itu.. Sepertinya kau sudah sembuh ya?” Tanya Minzy.

“Hahaha! Ternyata benar! Menghirup udara segar mengangkat stressku dan sakitnya hilang! Menyenangkan sekali rasanya!” Kata Daesung sambil mengangkat tangannya.

“Aku akan makin sering lagi naik sepeda nanti..” Kata Daesung. “Apalagi kalau nanti aku sudah menjadi namjachingu-nya Bommie! Aku akan mengajaknya naik sepeda tiap hari!” Tambahnya.

“Lalu aku bagaimana? Bommie Bommie melulu!” Minzy cemberut. Daesung tertawa.

“Memang kenapa? Kamu cemburu? Ne?” Daesung terbahak-bahak. DEG! Minzy langsung terkejut setengah mati dan jantungnya berdebar-debar begitu kencang.

“Mwo?! Ne! Ah ani ani, maksudku anii! Aaah sudahlah! Oppa membuatku kesaal!” Minzy langsung bangkit dari duduknya dan menjauh.

“Mingki~ Aku kan cuma bercandaaa~” Daesung menarik lengan Minzy. Mungkin karena Daesung terlalu bersemangat menariknya, Minzy sampai jatuh menimpa badan Daesung. Wajah Minzy merah padam. Jantunnya berdebar tak karuan. DAG DIG DUG. Daesung pun juga begitu.

“A..A..Aigoo.. A..Aku tidak sengaja.. Mianhe! Mianhe Minzy-ah!” Kata Daesung sambil cepat-cepat menjauh dari Minzy. Minzy hanya terdiam menatap dalam Daesung.

“Dae Oppa.. Apa kau benar-benar mencintai onnie Bommie?” Tanya Minzy tiba-tiba.

“Ha? Mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu padaku?” Tanya Daesung.

“Jawab saja oppa..” Pinta Minzy dengan wajah serius. Daesung terdiam sebentar ketika melihat tatapan serius dari wajah Minzy.

“Entahlah Minzy..” Jawab Daesung. Minzy berawajah heran.

“Kenapa begitu??” Suara daun-daun bergoyangan dihembus angin terdengar nyaring. Angin dingin menerpa rambut pendek Minzy, menutupi ekspresi kebingungannya sekarang. Daesung tersenyum simpul.

“Ada yang merubah hatiku sejak tadi..” Jawab Daesung sambil tersenyum manis. “Kamu mau tau apa yang berubah?” Tanya Daesung. Minzy mengangguk singkat. Daesung mengembangkan senyumnya.

“Karena aku makin cinta dengan Bom onnie.. Lebih dari sebelumnya..” Jleb! Entah mengapa kata-kata Daesung barusan menusuk hati Minzy. Minzy menggigit bibir bawahnya, menahan sesak di dadanya. Daesung mengulurkan tangan pada Minzy.

“Terima kasih Minzy.. Kamu telah menyadarkanku untuk bangkit.. Kalau tidak ada kamu, mungkin aku akan terus diam saja dirumah sambil membayangkan wajah Bommie.. Tanpa ada kamu, tidak terlahir ‘kita’.. Hm..” Daesung tersenyum kembali. Kali ini sangaaat manis. Minzy mencoba untuk tersenyum. Walaupun hanya senyum simpul yang tercipta.

“Ne… Oppa……” Minzy meraih tangan Daesung dan mereka bergandengan tangan. Daesung menuntun Minzy duduk di belakang sepedanya dan Daesung juga naik keatas sepedanya.

Daesung mengayuh sepedanya membawanya keluar dari taman tadi.

“Kyaaa!” Daesung berhenti mengayuh ketika terkejut mendengar jeritan wanita di belakang mereka. Minzy langsung menoleh kebelakang dan melihat seorang perempuan menjatuhkan keranjang belanjaannya. Barang-barang yang ada di keranjang itu terjatuh semua. Minzy bergegas turun dari kursi dan berjalan menuju perempuan itu. Minzy dan perempuan itu kini sibuk memunguti barang yang terjatuh.

“Ghamsamida atas bantuannya..” Kata perempuan itu sambil menunduk-nunduk. Rambut hitamnya yang panjang menutupi wajahnya. Namun Dengan jelas Minzy tau siapa perempuan tersebut.

“Bommie onnie?” Perempuan itu langsung terkejut namanya dipanggil oleh Minzy. Minzy tersenyum lebar.

“Ming..Mingki?”

“Onnie!!” Minzy memeluk Bom dengan erat. Bom ikut memeluknya.

“Mingkii! Sudah lama tak bertemu! Kamu tambah tinggi! Manisnyaa~” Bom mencubit-cubit pipi Minzy. Minzy tertawa. Daesung yang mendengar percakapan itu dari jauh langsung terbelalak.

“M..M..MWO?! Bommie noona?! Aaaaaah..!” BRUK! Sepeda yang dinaikinya terjatuh. Minzy dan Bom tertawa geli melihat gelagapan Daesung. Daesung hanya mengelus-elus kakinya yang sakit karena terjatuh itu.

“Aigoooo kalian ini! Bantu aku dong! Jangan hanya menertawaiku sajaa!” Bom dan Minzy cekikikan dan bergegas menuju Daesung. Minzy mengangkat sepeda Daesung dan Bom mengulurkan tangannya membantu Daesung berdiri. Daesung sedikit ragu ketika ingin meraih tangan Bom. Tapi wajah Bom yang sangat cantik ketika memberikan senyum manisnya kepada Daesung membuat Daesung memberikan pengecualian. Ia meraih tangan Bom dan mencoba berdiri tanpa harus membuat Bom mengangkatnya.

“Gwenchanayo Dae-ssi?” Tanya Bom. Daesung menahan rasa kegirangannya dalam-dalam dan berpura-pura gentle.

“Ehem, eeh.. Ghwencana..” Jawab Daesung dengan suara agak berat. Minzy terkejut.

“Aigoooo oppa~!! Kenapa kau berpura-pura gentle begitu! Hahahahaa!!!” Kata Minzy sambil tergelak. Minzy menepuk-nepuk pundak Daesung. Daesung terkaget-kaget dengan kata Minzy barusan.

“Y..Ya! Siapa yang berpura-pura?! Heiisshh kaauu!!!” Daesung menjitak-jitak kecil kepala Minzy. Bom tertawa melihat tingkah laku mereka berdua.

“Oh iya ngomong-ngomong kalian kenapa bisa ada di sini?” Tanya Bom. Daesung berhenti menjitak Minzy.

“Karena Dae oppa ingin menem- AAAW!!”

“AAAH KAMI CUMA MAU BERSEPEDA SAJA KOK! HAHAHAA..” Kata Daesung sambil mencubit punggung Minzy. Minzy mengelus-elus punggungnya yang terasa nyeri akibat cubitan Daesung.

“Wah kebetulan sekali dong kalo kita bisa bertemu begini.. Gimana kalau kita mampir dulu kerumahku lalu kita bersepeda bersama bertiga ya? Pasti menyenangkan.. Kita bersepeda mengitari sungai Han..” Tawar Bom riang.

“Ah ayo!” Sahut Daesung dan Minzy bersamaan.

Akhirnya mereka bertiga bergegas menuju rumah Bom. Di rumah Bom mereka makan siang, bercanda, bahkan membuat kue bersama. Lalu Bom mengeluarkan sepedanya.

“Bommie, bagaimana kalau aku gonceng?” Tanya Daesung pada Bom. Minzy melotot dan menepuk lengan Daesung.

“Ya, Oppa! Lalu aku bagaimana?!” Protes Minzy. Dae menyipitkan matanya pada Minzy. Minzy cemberut.

“Aaah bagaimana kalau aku menggonceng Minzy?” Sahut Bom.

“Ne, onnie! Ide yang bagus!!” Kata Minzy.

“Nah.. Kalau begitu ayo sini..” Kata Bom sambil duduk ke kursi sepedanya. Minzy duduk di kursi belakang. Lalu Minzy menoleh ke arah Daesung yang jadi bersepeda sendirian.

“Ugh!!” Keluh Daesung dalam hati. Minzy menjulurkan lidahnya pada Daesung.

“Heiissh mingkii!!” desis (?) Daesung.

Akhirnya mereka mulai mengayuh sepedanya. Bom dan Minzy tertawa riang sekali ketika Bom mencoba ngebut namun hampir terjatuh. Tawa manis Minzy dan Bom membuat rasa kesal Daesung sedikit memudar.

“Hey, ayo balapan sepeda!” Kata Daesung. Bom menghentikan sepedanya.

“Ayo ayo!” Kata Minzy.

“Baiklaah.. Tapi apa aku harus menggonceng Minzy? Kan tidak adil sedangkan Dae tidak menggonceng siapa-siapa!” Kata Bom. Minzy tiba-tiba teringat dengan rencana awalnya dengan Daesung. Minzy kan menyuruh Daesung untuk menembak Bom? Ah, sebenarnya ini kesempatan yang bagus untuk Daesung.. Tapi entah mengapa sangat berat untuk Minzy.

“Ah, anii.. onnie tidak usah menggoncengku.. biar kalian berdua saja yang balapan. Disini startnya ya, dan finisnya juga disini hehe..” Kata Minzy dengan senyum yang lebar.

Minzy melirik penuh arti kepada Daesung. Lalu Daesung mengerti apa yang di maksud oleh Minzy.

“M..Mwo?? Ah… ne.. ne.. Ayo Bommie, kita balapan…” Kata Daesung dengan tatapan yang sangat dalam kepada Bom.

“Okay.. Lets Go..” Bom dan Daesung menuju garis start yang di buat oleh Minzy dari sebatang kapur.

“One…” Minzy melirik ke arah Bom yang sudah siap untuk mengayuh pedal sepedanya.

“Two..” Minzy melirik ke arah Daesung yang terlihat sangat tegang. Sesekali Daesung melirik ke arah Bom. Namun cepat-cepat Daesung melirik ke arah Minzy.

“Three!” Daesung dan Bom melesat kencang. Minzy hanya melihatnya dari jauh. Terlihat Daesung dan Bom saling bercanda satu sama lain. Bahkan Daesung beberapa kali mencoba menarik sepeda Bom dengan kakinya. Minzy tertawa, namun dadanya sesak.

“Paboya…” Gumam Minzy sambil mengelus dadanya. Minzy merubah tatapannya ke arah sungai Han. Menyandarkan badannya ke pembatas tepian sungai Han. Air matanya terjatuh, ikut mengalir bersama arus sungai Han.

“Waeyo?” Tiba-tiba suara berat seorang laki-laki muncul membuat Minzy terkejut.

“Ah, anii… anii…” Minzy menghapus air matanya dan segera menatap laki-laki jakung itu.

“Gwhencana?” Tanyanya lagi. Minzy mengangguk.

“Seunghyun..” Laki-laki itu mengulurkan tangannya. Minzy yang bingung hanya diam menatap tangan Seunghyun.

“Ah.. Aku Minzy..” Minzy menjabat tangan Seunghyun.

“Bommie friends?” Tanya Seunghyun. Minzy terkejut.

“Ne.. And you?” Seunghyun tersenyum.

“Bommie’s boyfriend..” DEG! Bom Onnie sudah punya pacar!

“Namja…chingu?” Tanya Minzy memastikan kalau ia tidak salah dengar. Seunghyun tersenyum manis.

“Ne.. Namja-Chingu..” Minzy terbelalak. Terlintas bayangan oppanya yang sedang menjalankan rencana untuk menembak Bom.

“Aduuuuuuh gawaaat!” Pikir Minzy.

“Ya! Daesungie~!” Keluh Bom karena Daesung terus-terusan berbuat curang pada Bom dengan cara menarik bagian belakang sepedanya. Daesung hanya tertawa, lalu berhenti mengayuh sepedanya.

“Wae?” Tanya Bom.

“Ah, anii… cuma agak lelah..” Daesung turun dari sepedanya dan duduk. Bom yang merasa khawatir ikut turun dan menemani Daesung duduk di sampingnya.

“Bommie noona…” Panggil Daesung sambil mengatur nafasnya. Bom menoleh ke arah Daesung.

“Kau sudah punya namching ya?” Tanya Daesung. Pipi Bom memerah.

“mm…Ne..” jawab Bom. Daesung tersenyum kecut. Namun entah mengapa Daesung tidak terlalu terkejut dengan jawaban Bom.

“Aaaah… sudah kuduga..” Kata Daesung.

“Kau sudah menduganya? Why?” Tanya Bom.

“Karena sudah lama kau tidak menghubungiku.. Itu berarti kau sedang fokus dengan sesuatu..” Jelas Daesung. Bommie tertawa kecil.

Suasana menjadi sedikit hening. Cuma terdengar suara arus air dari sungai Han.

“And…you?” Tanya Bom tiba-tiba.

“Hmm? Me? What?” Daesung malah bertanya lagi. Bom tersenyum.

“Ya.. Kau pasti sudah punya pacar kan?” Daesung tertegun sebentar mendengar pertanyaan Bom.

“Anii.. Aku tidak punya pacar.. Haha..” Tawa Daesung.

“Tapi, aku punya orang yang sudah kusukai sejak dulu..” Jelas Daesung. Bom menegakkan duduknya.

“Siapa??” Tanya Bom penasaran. Daesung tertawa kecil.

“Mingkki..” Jawab Daesung.

“Mingkki?? Sudah kudugaa..” Kata Bom sambil tertawa.

“Kau sudah menduganya?” Tanya Daesung. Bom mengangguk sambil tersenyum.

“Tapi aku baru menyadarinya sekarang..” Kata Daesung sambil tersenyum. Bom hanya tertawa kecil dan tidak bertanya lagi.

“Ayo, kita lanjutkan balapannya..” Daesung bangkit dari duduknya dan naik ke atas sepedanya.

“One… Two..”

“Daesungiiee~! Jangan curaaang!” Kata Bom yang bahkan belum duduk di bangku sepedanya.

“Cepatlaaah~” Kata Daesung. Kemudian Bom duduk di atas sepedanya.

“Aku siap..” Kata Bom.

“One… Two…”

“Oppa! Onnie!” Tiba-tiba terdengar suara Minzy memanggil dari belakang. Daesung dan Bom langsung menoleh padanya. Tapi yang membuat terkejut bukan karena Minzy memanggil mereka. Tapi Minzy sedang bersama seseorang. Yaitu Seunghyun.

“Seunghyun?” Bom tersipu malu. Daesung langsung menyadari kalau Seunghyun adalah namjachingunya Bom.

“Ya! Mingkki!” Daesung mengayuh sepedanya kearah Minzy.

“Oppa, Bommie onnie….”

“Ne… Ne.. aku sudah tau..” potong Daesung. Minzy terkejut.

“Ayo naik, Mingkki!” Kata Daesung sambil menepuk-nepuk kursi belakang sepedanya.

“Ya! Kalian mau kemana?” Tanya Bom. Daesung tersenyum.

“Kami tidak ingin mengganggu kalian berdua!” Kata Daesung sambil tersenyum lebar. Minzy hanya diam sambil memandangi wajah Daesung. Minzy tidak mengerti. Segampang itu kah melepas orang yang di sukainya?

Bom dan Seunghyun tersenyum malu-malu dan saling bertatapan. Daesung menatap Minzy dan melirik ke arah kursi belakang sepedanya yang kosong itu. Minzy yang mengerti langsung duduk disana, dan Daesung mengayuh sepedanya menyusuri jalan yang mereka lewati saat berangkat.

Sepanjang perjalanan Daesung hanya bersenandung. Minzy memeluk erat Daesung lagi dan menenggelamkan kepalanya.

“Oppa…” Panggil Minzy. Daesung berhenti bersenandung.

“Ne?” Minzy hanya diam. Tidak tau mau bicara apa.

Daesung berhenti mengayuh, lalu memegang tangan Minzy dan mempererat pelukan Minzy.

“Mingkki.. Aku bukan suka Bom onnie…” Kata Daesung. Minzy terkejut.

“Mwo? Lalu siapa yang oppa sukai?” Tanya Minzy. Daesung menoleh ke arah Minzy sambil tersenyum manis dan menatap penuh arti pada Minzy. Minzy berdebar-debar.

“Aku suka…… Doraemon~!” Kata Daesung sambil menari-nari. Minzy secara refleks memukul punggung Daesung.

“Ya! Oppaaaa!!” Daesung tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Minzy. Pipi Minzy memerah karena hampir menyangka kalau yang di sukai Daesung adalah Minzy.

“Mingkki~ Kenapa pipimu memerah begitu?” Goda Daesung. Minzy yang malu hanya bisa menenggelamkan kepalanya ke punggung Daesung lagi. Daesung cekikikan.

“Ah.. Anii Mingkki.. Bukan Doraemon yang aku suka.. Ah, anii, maksudku aku memang menyukai Doraemon, tapi… Ah kamu pasti mengerti maksudku kan?” Kata Daesung. Minzy mngangkat wajahnya, menatap Daesung yang ganti tersipu malu.

“Ah, kau tau.. Aku kesal ketika melihatmu dengan enteng-enteng saja membiarkanku balapan sepeda berdua saja dengan Bommie.. Maksudku apa kau rela begitu saja atau apa.. Ah sudahlah..” Daesung membuang pandangannya ke arah jalan di depannya. Ia kembali mengayuh sepeda.

Minzy tertegun sebentar. Debaran jantungnya makin tidak karuan. Lalu Ia tertawa.

“Oppa.. Jadi Oppa menyukaiku?” Tanya Minzy. DEG! Kali ini Daesung yang jadi berdebar-debar tidak karuan. Wajahnya memerah. Minzy tertawa terbahak-bahak.

“Aigooooo, oppa menyukaiku? Benar kah?” Tanya Minzy. Daesung tidak menjawab. Minzy tertawa kecil.

“Oppa.. Saranghae,,” Kata Minzy sambil memeluk erat Daesung. Daesung tersenyum lebar, sangat senang mendengar kata-kata Minzy barusan.

“Nado saranghae, Mingkki-ah..” Bisik Daesung. Minzy tersenyum.

“Ah, oppa.. Aku tidak bisa mendengarnya.. ucapkan lagii..” Goda Minzy. Daesung cemberut.

“Aku tidak akan mengulangi kata-kataku!” Minzy tertawa lebar.

“Aigoooo… ucapkan lagi oppa~~” Kata Minzy. Wajah Daesung semakin memerah. Tiba-tiba Daesung mengayuh cepat pedal sepedanya. Minzy yang terkejut langsung memeluk erat Daesung karena takut terjatuh.

“SARANGHAEE MINGKKI~~!” teriak Daesung. Minzy sangat terkejut dengan ucapan Daesung barusan. Minzy tertawa. Begitu juga Daesung.

“NADO SARANGHAE, OPPA~!”



wkwk sekian FFnya.. :D

mohon komennya ya.. ^o^

Kamis, 15 September 2011

We, Our, Us part I




sebenarnya bingung mau ngasi judul apa.. soalnya ini FF pertamaku.. xD
maaf kalau jelek yahh.. maklum lah baru pertama.. dan ini aku buat 2 part ya.. soalnya endingnya belom ketemu.. =.= sihlahkan dibaca.. :D

Judul : We, Our, Us

Author : LadyRa / @sarahhheee

Cast : Daesung, Minzy, Park Bom, Seunghyun (T.O.P)

Genre : Love, family

“Oppa..!” Panggil Minzy sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Daesung.

“Aiigooo.. Sekarang sudah jam 7 pagi oppa! Mau sampai kapan tidurnya?” Tetap tidak ada jawaban dari Daesung. Minzy akhirnya menyerah. Lalu meninggalkan kamar Daesung.

Minzy mengambil HP di sakunya. Ia memencet tombol call di kontak bernama ‘Oppa Jelek’.

Tuut.. Tuut.. Cklek!

“..hm… waeyo mingkii~?”

“OPPAAAAAA!! ADA BOM ONNIE DATAANG!! CEPAT OPPAAA!!”

“MWO?!” Daesung langsung bangkit dari kasurnya. Lalu mendobrak pintu kamarnya dan berlari ke arah ruang tamu. Minzy cekikikan melihat Daesung dengan mudahnya terpancing tipuan bodohnya itu.

“Hahahaha! Oppa pabo!” Tawa Minzy. Mendengar itu, Daesung langsung berhenti berlari dan menoleh ke arah Minzy.

“Aiiissh… Dasar kau inii..” Kata Daesung sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Minzy makin terbahak-bahak melihat kebodohan kakak sepupunya.

“Oppa pabo! Sudah berapa kali aku tipu dengan tipuan yang sama? Dan sudah berapa kali oppa tertipu?” Kata Minzy. Daesung dengan langkah sempoyongan beranjak ke tempat tidurnya lagi dan menutup wajahnya dengan bantal.

Minzy lalu masuk ke kamar Daesung dan duduk di tempat tidurnya.

“Mianhae, Oppa.. Aku hanya ingin membangunkanmu.. mentang-mentang hari minggu bukan berarti kau bisa bermalas-malasan kan?” Kata Minzy sambil mengambil HP Oppa-nya yang tergeletak di atas kasur.

“Lihatlah ini..” Minzy mengamati wallpaper HP Daesung. “Masih dengan wallpaper foto Bommie onnie.. Sudah berapa tahun Oppa memendam perasaan oppa padanya? Oppa sungguh pabo..” Daesung langsung merebut HPnya itu dan duduk.

“Tidak sopan! Bagaimana denganmu sendiri?!” Tanya Daesung.

“Aku tidak sedang menyukai siapa-siapa kok!” Kata Minzy sambil memukul lengan Daesung.

“Ah jangan berbohong.. Umurmu kan sudah 17 tahun..” Minzy hanya memasang tampang cemberut mendengar perkataan Daesung. Daesung tertawa kecil lalu menarik salah satu kuncir adik sepupunya.

“Sekarang ini yang lagi ngetren rambut di urai.. Ini kenapa di kuncir dua begini? Seperti anak kecil saja kamu..” Kata Daesung. Minzy langsung memukul kepala Daesung.

“I don’t Care!” Kata Minzy lalu pergi keluar kamar kakaknya. Daesung cekikikan lalu mengambil HP dan menatap wallpapernya.

“Aaaah dasar Minzy pabo.. Tapi dia benar..” Gumam Daesung. Daesung memejamkan matanya sejenak, lalu membayangkan sesosok wanita cantik di depannya.. Siapa lagi kalau bukan Bommie.

“Oppaaa!” Daesung tersadar dari lamunannya dan menoleh kepada Minzy yang memanggilnya.

“Waeyo Minzy?” Kata Daesung.

“Aigoo,.. Jadi daritadi aku ngobrol panjang lebar oppa tidak mendengarkan? Aku kan mengajakmu ke taman supaya oppa bisa menghirup udara segar! Tapi oppa malah melamun! Lalu aku dianggap apa?” Kata Minzy sambil cemberut. Daesung hanya tersenyum kecil lalu menerawang ke arah langit biru yang luas.

Minzy yang menyadari ada yang aneh pada kakak sepupunya ini lalu mengetuk kepala Daesung.

“Ah! Sakiiit!” Keluh Daesung sambil mengusap-usap kepalanya.

“Oppa ada masalah apa? Payah oppa tidak mau memberitauku!” Kata Minzy. Daesung hanya meringis kesakitan lalu duduk menyandar pada bahu Minzy.

“Aigooo.. Kamu ini sudah seperti saudara kandungku saja..” Kata Daesung.

“Aku memang saudara kandungmu oppa.. tapi melalui jalur sepupu..” Kata Minzy sambil tertawa. Daesung tersenyum.

“Mingkii~” Panggil daesung.

“Apa oppa?”

“Bommie sudah punya pacar ya?” Tanya Daesung. Minzy tertegun.

“Memangnya kenapa?” Tanya Minzy. Daesung mengubah posisi duduknya.

“Sudah lamaaaa sekali dia tidak menghubungiku.. Padahal kan aku sahabat masa kecilnya..” Jelas Daesung. Minzy manggut-manggut.

“Justru karena oppa sahabat MASA KECILNYA, jadi mungkin tidak berguna di MASA BESARNYA..” Kata Minzy sambil cekikikan.

“NGOMONG APA KAMU?!!” Daesung langsung berdiri dan mencekik pelan leher Minzy sambil mengguncangkannya.

“IYAAA AMPUUN OPPAAA! AMPUUUN!!” Minzy berusaha melepaskan cekikan Daesung. Daesung lalu melepaskan cekikannya dan mengetuk kepala Minzy.

“Sia-sia sekali aku curhat padamu! Dasar cewek pabo!” Kata Daesung.

“habisnya oppa selalu saja memikirkan Bommie onnie! Padahal kan dia bahkan tidak pernah menghubungimu lagi sejak 3 bulan yang lalu!” Kata Minzy.

“Bagaimana kau tau dia tidak menghubungiku sejak 3 bulan yang lalu?” Tanya Daesung. Minzy merebut HP daesung.

“Tentu saja dari HPmu oppa.. Aku kan suka mengecek HPmu..” Kata Minzy sambil membuka file-file di HP Daesung.,

“Jadi selama ini kamu diam-diam suka membuka HPku?” Tanya Daesung. Minzy hanya diam dan tetap fokus pada HP daesung.

“Aigoooo.. kau inii..” Daesung kembali bersandar ke bahu Minzy. Kali ini Ia merangkul Minzy.

“Miiingkiii~~~” Panggil dae dengan nada manja. Hal ini membuat badan Minzy merinding.

“Hiih.. Apa?”

“Minzy cantik deeeh~” Bisik Dae. Minzy lalu menoleh pada Daesung dan meliriknya tajam.

“Apa? Oppa mau minta apa dariku?” Sinis Minzy. Daesung hanya bisa tersenyum genit sambil menyipitkan matanya yang sudah sipit itu.

“Kita ke tempat Bommie yuuk! Ayolaah Minzy~ kamu satu-satunya orang yang bisa kuajak kesanaa~” Minzy hanya mendengus pelan.

“Baiklaah Oppaaa..” Daesung langsung tersenyum bahagia mendengar kata-kata Minzy.

“Aaaah Minzy sungguh baik hati! Saranghae! Muah! Muah!” Kata Daesung kegirangan.

“Iiikh Oppa! Kau kan hanya cinta pada Bommie onnie! Simpan kata-kata itu buat nembak onnie besok!” Kata Minzy sambil menghindari Daesung yang mencoba memeluknya.

“Mwo?! Menembaknya besok?! Aigooo! Hatiku belum siaap!!” keluh Daesung sambil mengelus dadanya.

“Ah jadi oppa mau terus diam melihatnya dari kejauhan selama bertahun-tahun sampai lumutan?!” Sentak Minzy.

“A..Anii Minzy.. Ne.. Kau benar.. Tapi kalau ditolak bagaimana?” Tanya daesung dengan nada suara memelas.

“Jadian saja denganku..” Jawab Minzy asal-asalan. Daesung langsung terkaget-kaget dan lalu menjitak kepala Minzy.

“Ya Minzy! Aku serius! Jangan bikin aku kaget dong! Deg-degan ini! Arasseo?!” Kata Daesung sambil mengelus dadanya lagi. Minzy tertawa terpingkal-pingkal melihat oppanya itu. Daesung cemberut melihatnya.

“Pokoknya besok kita berangkat jam 8 ya ke rumah Bommie! Kita naik Taxi!” Kata Daesung semangat.

“Baiklah Oppa! Siapkan mentalmu!”

“Ne! Kita siapkan mental bersama-sama!”

“Apa maksudmu?” Minzy mulai bingung.

“Entahlah Minzy, inilah aku kalau sedang resah..” Kata Daesung sambil nyengir kuda. Minzy hanya berwajah heran melihat Daesung..

“Yaah.. terserah lah..”

“Ya Daesung oppa! Kamu yang ingin mengajakku ke tempat onnie, tapi kenapa kau malah sakit?! Paboya!!” Kata Minzy sambil memeras kompres untuk di taruh di atas kepala Daesung.

“Mianhe Minzy.. Aku terlalu tertekan..” Kata Daesung sambil menggigil. Minzy hanya mendengus kesal lalu menyelimuti Daesung dengan selimut yang sangat tebal.

“Aiissh.. Lalu kita harus bagaimana ini? Hanya karena kepikiran onnie saja oppa bisa sakit seperti ini! Bagaimana mau nembak? Aku yakin oppa akan mati berdiri!” Daesung hanya bisa terus menggigil mendengar perkataan Minzy. Minzy lalu duduk di tempat tidur Daesung.

“Kita pakai rencana B..” Kata Minzy. Daesung langsung duduk dan menatap Minzy bingung.

“Rencana B? Bagaimana?”

“Aku akan ke rumah onnie hari ini.. Tapi tentu saja dengan membawa surat cinta darimu!” Kata Minzy sambil tersenyum lebar.

“Mwo?! Surat cinta?!! Aigooo Minzyy.. Aku bisa mati sekarang..” Kata Daesung sambil menutup wajahnya dengan kompres. Minzy cemberut.

“Lalu bagaimana?”

“Kita tetap kerumah Bommie..” Minzy terbelalak.

“Oppa! Jangan bercanda! Oppa sedang sakit! Heeiisshh Oppa paboya!” Kata Minzy sambil mencipratkan air hangat untuk kompres ke wajah Daesung.

“Tidak apa-apa.. Sepertinya aku hanya kurang olahraga.. Jadi kita ke rumah Bommie dengan naik sepeda! Bagaimana menurutmu?” Kata Daesung sambil tersenyum manis. Minzy terdiam sambil menatap wajah Daesung.

“Segitu cintanya oppa pada onnie?” Tanya Minzy sambil menatap tajam Daesung. Daesung hanya diam sambil menunduk. Pandangannya penuh arti. Membuat Minzy jadi tidak tega melihatnya.

“Baiklaaah oppaaa… Tapi kamu harus menggunakan jaket tebal hari ini.. Kau harus pake baju ini, jaket ini, lalu celana yang ini dan ini…” Kata Minzy sambil membuka lemari baju Daesung dan mengeluarkan Jaket, Baju dan celana yang harus dipakai untuk Daesung. Daesung tersenyum senang sekali melihat Minzy memilihkan baju untuknya.

“Aah Minzy, Gomawoo~ Sekalian ambilkan underwearku yaaa~~” Minzy langsung melemparkan bantal raksasa ke wajah Daesung. Daesung tertawa terpingkal-pingkal. Minzy berjalan meninggalkan kamar Daesung dengan wajah tersipu malu.

“Gomawo Minzy!” Lantang Daesung. Minzy tersenyum kecil mendengarnya.

Daesung mengayuh sepedanya dengan perlahan. Udara sangat dingin, tapi Daesung sudah berkeringat. Minzy terus diam sambil memandangi langit dari kursi belakang sepeda.

“Waaaah segaaaaar!” Kata Daesung lantang.

“Ne.. Sudah lama aku tidak di gonceng seperti ini..” Kata Minzy sambil memeluk Daesung erat. Senyum manis mengembang di wajah Minzy.

“Hahahaa, Minzy.. Dulu Bommie dan aku sering sekali bersepeda seperti ini.. Bom memelukku dari belakang.. Saat itu rasanya sangaaat menyenangkan..” Cerita Daesung. Minzy terdiam sambil merasakan kehangatan tubuh Daesung. Minzy menenggelamkan wajahnya ke punggung Daesung.

“Seandainya aku yeojachingumu oppa..” Lirih Minzy. Daesung terdiam sejenak.

“Kenapa?” Tanya Daesung. Tidak ada jawaban. Hanya terdengar suara kayuhan sepeda yang berdecit karena sudah reot. Minzy mengeratkan pelukannya.

“Anii Oppa.. Aku hanya ingin ada seseorang yang bisa begitu mencintai yeojachingunya seperti oppa..” Jelas Minzy. Daesung tersenyum kecil lalu memegang tangan Minzy.

“Tanganmu dingin sekali, Minzy..” Kata Daesung. Tidak ada jawaban lagi. Daesung merasakan angin dingin menyerpa mereka. Daesung menghirup angin itu dalam-dalam dan menghembuskannya sebentar.

“Aku juga.. Seandainya yang aku cintai itu kamu, mungkin… apa ya...” Kata Daesung sambil tertawa kecil.

“Mungkin aku tak perlu resah karena orang yang aku cintai berada begitu dekat ddenganku..” Daesung tersenyum manis. Kali ini benar-benar tidak ada jawaban dari Minzy. Daesung berhenti menggenjot sepedanya dan menoleh ke arah Minzy.

“Minzy?” Daesung mencoba mendongakkan kepala Minzy yang tenggelam di punggungnya. Terdengar suara dengkuran pelan.

“Aigooo! Ternyata dia tidur! Sia-sia aku tadi mengatakannya!” Kata Daesung. Lalu ia memegangi tangan Minzy erat-erat dan meneruskan mengayuh sepedanya.

Minzy tersenyum nakal. Ia menahan tawanya.

“Oppa pabo.. Tertipu lagi..” Pikirnya.



wkwk, gimana? baru sampe sini sih.. :p
sihlahkan di komen yaaa.. :D

Selasa, 13 September 2011

hmm...

kenapa aku kasih judul sesimpel itu?
soalnya aku ga tau mau nulis apa..
huahuahuahua...

sekarang jam 6 pagi..
memang sih kerajinan banget baru beberapa jam posting yang kemaren udh bikin yang baru aja..
huahahaha, tapi itulah orang kalo baru punya blog yahhh.. alhamdulillah yahhh...

sebenarnya agak random juga kalo aku seakan-akan nulis-nulis sendiri dan baca-baca sendiri dalam blog ini.. maksudku apa ada yang baca blog ku ini?
huahahaha nope. yak satu mungkin ada, tapi 2 atau 3 nya ga memungkinkan.. *apadeh*
kenapa aku bilang begini?
soalnya banyak temen2ku lebih minat sama FB daripada twitter ataupun blogging..

HELLOO~! MASIH JAMAN GITU YA FACEBOOK??!!

(dan pada dasarnya saya pun masih facebookan)
*abaikan*

ika di tanya punya twitter atau ga, banyak temenku bakal bilangj "HAHAHA, TWITTER?! YAELAAAAH... JELASLAAAAAH....... gapunya.." -______-"

nah kalo twitter aja gapunya gimana dengan blog?!
GIMANA?!!! SUDAH JELAS!!

nah entah kenapa saya jadi emosi ini..
sekian lah berrandomnya yakk, annyeong goodbye adios ~~






- Lady Ra sang penggalau

hello~ :D

memang ga keren sih kalo awal postingan blog selalu diawali dengan kata "hello".. bosen ya? xD
wkwk tapi memang cuma kata ini yang pengen diucapkan..
well,

HELLOO~~ :D
*cipok satu-satu*

yakk, sekarang jam 10.35 biasanya saya habiskan dengan tidur, tapi sekarang ada modem dan saya habiskan saja buat inetan.. xD
masa2 belom punya modem memang suram soalnya kalo malem susah konek inetnya lemoot lewat hapee... -,- wkwk..

yakk, let me introduce my self yak!

my name is SARAH, buut call me Lady Ra here.. :D
I'm 96 lines and just little cute girl :3 *digorok*
ahahahay but I really cuteee.... u,u #apadeh

oke oke saya merasa jayus disini ._.v
hohoho yang jelasini postingan awal saya huakakakaka~~

Annyeong~~ :*